Dipermalukan Gurunya Dalam Kelas, Di India Siswa Bunuh Diri

Ilustrasi Tindakan Bullying dari Temannya. Read More: www.WondersPsychology.com
Ilustrasi Tindakan Bullying oleh Temannya | Image source: cadenaser.com

26 Agustus lalu seorang remaja perempuan (13) di India mengalami ‘penderitaan psikologis’ rasa malu ‘terbesarnya’ karena dibullying oleh gurunya sendiri di dalam kelas pada hari sabtu sekolah, yang pada awal hari seninnya 28 Agustus sekitar pukul 12 malam lewat kemudian ditemukan mengakhiri hidupnya yang ditemukan oleh Ibunya sendiri melihat anaknya telah dipenuhi darah, yang diduga karena melompat dari rumahnya.

Kronologisnya dimulai saat teman teman sekelasnya melihat ada warna (haid) di bagian pakaiannya, lalu remaja ini menghampiri gurunya yang bernama KY. Dan ‘tindakan bullying‘ gurunya juga menyuruh korban berdiri di luar kelas.

Teman-temanya melihat dirinya ada noda di pakaiannya lalu dia (temannya) meminta bantuan ke guru kelasnya yang bernama [KY],” jelas Ibunya berduka kepada wartawan

Guru itu kemudian menyuruh anak saya berdiri di luar kelas,” jelas Ibunya lagi.

Tidak begitu jelas apakah temannya itu ‘meminta bantuan’ ataukah ‘mengadu’ untuk ‘kesenangan (kenakalan)’ kepada guru kelasnya tersebut.

Ibunya juga menambahkan “Gurunya bahkan tidak hati-hati padahal di sana ada banyak anak siswa laki-laki di kelas itu… Dia (gurunya) menyuruh anakku untuk mengangkat “salwar kameez (suatu jenis pakaian)” dan terus mengkasihnya kain lap untuk digunakan sebagai sebuah pembalutnya,” Cerita Ibunya dengan ekspresi marah kepada wartawan

Ibunya berkomentar bahwa anaknya sering diusir dari kelas. Juga menuding guru itu pernah memukuli anaknya beberapa kali karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah.

Ibunya juga sempat melihat dia ‘tidak seperti biasanya’ saat pulang sekolahnya pada sabtu itu,

Saat dia kembali ke Rumah sabtu itu, dia hanya mengatakan ke saya bahwa dia perlu ke kamar mandi,” cerita Ibunya ke wartawan

Terlihat hal ini ada selisih satu malam saatnya pulang sekolah hari sabtu lalu, malam minggu dia tidak membunuh dirinya, tetapi saat malam senin atau awal senin pagi dia ‘sepertinya tidak kuat lagi’ dan mengakhiri ‘penderitaannya’.

Korban juga sempat meninggalkan ‘catatan kematiannya’ untuk orangtuanya dalam bahasa India, berikut terjemahannya:

Untuk keluargaku,

Ibu, tolong maafkan aku, Aku tidak tahu lagi. Aku harus mati. Dulukan ada juga yang mengeluh kepadaku saatku kelas 6 (SD)? Namun saatku sudah kelas 7, mengapa guruku mengeluh kepadaku lagi? Apa kesalahan yang aku buat yang membuat mereka menganiayaku seperti ini?

Tetapi aku akan memberitahu kalian satu hal – guruku itu tidak akan bahagia hidupnya. Dia menganiayaku…. Ini adalah kebenaran yang aku …(tidak jelas tulisannya)… Tetapi bagaimana bisa dia menganiayaku seperti ini. Aku tidak habis pikir harusnya ada cara lain. Akhirnya aku harus memutuskan bunuh diri.

 

Source: thenewsminute.com, bbc.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *